VISI :
Bisnis peternakan perlu didukung TI untuk mempercepat
eksekusi, sekaligus membuat proyeksi ke depan. Misalnya, sebelum memulai
penetasan, sampai membesarkan ayam, harus dihitung berapa jumlahnya dan kapan waktunya
untuk di potong hingga masuk pemrosesan yang akan dipasok untuk kebutuhan sehari-hari,
seperti pabrik chicken processing (nugget), yang akan dijual ke pasaran.
MISI :
Pertama, untuk menyediakan sentralisasi informasi sehingga
mempermudah akses dan analisis oleh manajemen operasional unit bisnis. Kedua,
untuk menyusun rencana kerja . Ketiga, dalam strategi pemasaran yang dapat
mengimbangi volatilitas cost of goods sold (COGS) akibat tekanan eksternal yang
berasal dari bahan baku (raw material) seperti pakannya . Keempat, untuk menghasilkan individu duplikasi
(mirip dengan induknya) atau keturunannya. dan kelima, untuk meningkatkan
produksi susu
Teknologi
apa yang digunakan dalam bidang peternakan :
1. Teknologi transplantasi nucleus ( teknologi cloning)
1. Teknologi transplantasi nucleus ( teknologi cloning)
yaitu
teknologi yang digunakan untuk menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan
induknya). Contoh nya : pengkloningan domba yang dikenal dengan domba Dolly. Tahapan
teknologi kloning adalah;
a. Isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor.
Nukleus diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan teknik khusus sehingga dapat dikeluarkan dari membran sel
b. Isolasi sel telur
Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan lebih lanjut.
c. Pengambilan nukleus dari sel telur
d. Penggabungan nukleus dengan sel telur. Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetik sel domba yang menerima nukleus identik dengan domba pendonor.
e. Pemasukan sel telur kedalam rahim. Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba yang mirip dengan domba pendonor nukleus
2. Teknik Inseminasi Buatan (kawin suntik)
a. Isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor.
Nukleus diisolasi dari sel putting susu domba dewasa dengan menggunakan teknik khusus sehingga dapat dikeluarkan dari membran sel
b. Isolasi sel telur
Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam tahapan pengkloningan lebih lanjut.
c. Pengambilan nukleus dari sel telur
d. Penggabungan nukleus dengan sel telur. Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetik sel domba yang menerima nukleus identik dengan domba pendonor.
e. Pemasukan sel telur kedalam rahim. Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak domba yang mirip dengan domba pendonor nukleus
2. Teknik Inseminasi Buatan (kawin suntik)
digunakan
untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “ insemination gun”. Contohnya pada
hewan sapi
3. Transfer Embrio
3. Transfer Embrio
transfer embrio tidak hanya dari jantan tetapi betina berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan Teknik ini si betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alcohol 70%. Embrio yang didapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer pada waktu lain.
4. Teknologi Transgenik
Hewan
transgenik berupa hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga
dihasilkan hewan dengan sifat yang diinginkan. dilakukan dengan cara
penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami
pembuahan. Biasanya teknologi ini untuk meningkatkan produk hewan ternak yang
akan menghasilkan susu, telu serta dagingnya .
Contohnya seperti sapi.
5. Hormon BST (Bovine
Somatotrophin)Contohnya seperti sapi.
hormon pertumbuhan dewan yaitu
BST. Caranya :
a. Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
b. Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
c. Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
d. Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi
a. Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
b. Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
c. Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
d. Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi
e. Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
sumber :
http://www.pulangkandang.com/2012/01/inia-dia-contoh-aplikasi-it-dalam.html
http://kelompokkopok.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-teknologi-dalam-bidang.html
gambar : by google
Nabilla Eka Swadati
14115892
3KA30
dosen : Nurul Adhayanti
0 komentar:
Posting Komentar